Sabtu, 03 Oktober 2015


Andi Muhammad Noor Iksan
Departemen Proteksi Tanaman (www.ptn.ipb.ac.id)
Fakultas Pertanian (www.faperta.ipb.ac.id)
Institut Pertanian Bogor (www.ipb.ac.id)



Kuliah Perilaku Konsumen IKK233 (Consumer Behavior Class)  
Department of Family and Consumer Sciences (www.ikk.fema.ipb.ac.id 
College of Human Ecology (www.fema.ipb.ac.id) 
Bogor Agricultural University IPB (www.ipb.ac.id)


Dosen:
Prof Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc
(www.sumarwan.staff.ipb.ac.id, www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id, sumarwan@mb.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA 
Dr. Ir. Megawati Simanjuntak, MS
Ir. Retnaningsih, MS 
Ir. Moh. Djemdjem Djamaluddin, M.Sc
Buku acuan:
Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: PT Ghalia Indonesia




Kuliah Senin Siang MK. Perilaku Konsumen


Mata kuliah Perilaku Konsumen diambil sebagai supporting course yang diikuti oleh 90 mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di IPB. Awal pertama kuliah minggu ke-1 diisi oleh dosen Ibu Megawati Simanjutak yang berisi mengenai pendahuluan perkuliahan dan penjabaran materi kuliah. 
Kuliah perdana saat itu intinya adalah membahas secara menyeluruh konsep perilaku konsumen mulai dari definisi perilaku konsumen, model keputusan konsumen, dan pemasaran dan Perilaku konsumen. Materi yang disajikan begitu menarik karena dosen pengajar langsung mengangkat isu-isu yang sedang menjadi trend di tahun 2015 ini, sehingga saya rasa para mahasiswa pun akan cepat memahami semua materi yang di sampaikan.
Berikut ini adalah rangkuman materi kuliah perdana perilaku konsumen
Arti konsumen   yaitu pelanggan, pemakai, pengguna, pembeli, pengambil keputusan, Sedangkan definisi perilaku konsumen yaitu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk barang dan jasa.
Banyak hal yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk membeli barang maupun jasa, diantaranya yaitu harga, selera, mencari preferensi, kualitas barang yang akan dibeli, dan juga trend barang/jasa yang sedang berkembang.
Perilaku konsumen di berbagai dunia saat ini bisa dibilang sama, hal ini bisa terjadi karena arus globalisasi yang semakin deras. Penggunaan smartphone android dan media sosial saat ini menjadi contoh perilku konsumen yang sedang fenomenal. di berbagai belahan dunia orang-orang menggunakan smartphone dan mengunggah berbagai moment ke media social seperti twitter, instagram, dan path. Adanya globalisasi ini juga menyebabkan batas geografi dan budaya semakin berkurang sehingga perilaku konsumen di berbagai Negara di dunia hampir sama.
Jenis konsumen           :
  • Konsumen individu
  • Konsumen organisasi
Perspektif perilaku konsumen
  • Perpektif pengambilan keputusan :
  • Perspektif pengalaman
  • Perspektif pengaruh behavioral : contohnya adalah mudik lebaran. Ternyata mudik lebaran ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat yang beragama islam saja, tapi juga dilakukan oeh warga non-islam.
Kuliah minggu ke-2 diisi oleh Bapak Moh. Djemdjem Djamaluddin dengan materi tentang motivasi dan kebutuhan. Motivasi di dalam perilaku konsumen merupakan sesuatu yang menggerakkan atau dorongan yang muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan muncul karena adanya ketidaknyamanan, misalnya rasa lapar, haus dll. Dorongan atau motivasi dapat diperoleh dari proses belajar dan kognitif, misalnya belajar dari pengalaman yang memengaruhi perilaku. Kebutuhan berasal dari dalam diri konsumen baik fisiologis maupun dari luar konsumen. Perilaku konsumen berorientasi pada tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Ada 2 tujuan, yaitu tujuan utama dan tujuan khusus. Tujuan utama adalah tujuan yang dipandang sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan, contohnya keinginan membeli rumah dan membeli bedak. Tujuan khusus adalah produk atau merek yang dipilih konsumen sebagai tujuan, contohnya membeli rumah di komplek Villa Duta Bogor dan membeli bedak Ponds. 
Dua aplikasi penting dari teori motivasi adalah segmentasi dan positioning. Segmentasi adalah produk atau jasa yang dipasarkan dapat diarahkan untuk target pasar berdasarkan tingkat kebutuhan, misalnya susu Hilo. Positioning adalah citra produk atau jasa yang ingin dilihat oleh konsumen, misalnya iklan ice cream Magnum. Kuliah minggu ke-2 ini mengajarkan saya untuk lebih seleksi antara kebutuhan dan keinginan. Sehingga konsumsi akan suatu produk dapat lebih dipertimbangkan berdasarkan motivasinya.

Selasa, 27 Agustus 2013

Belajar Dari Orang Lain

   Konnichiwa temen temen :) setelah coba ngurek ngurek memori lama lagi dan semoga aja inget special momment-nya trus diksinya juga enak dibaca, nah pada sore har ini -ngga biasa soalnya nulis blog sore sore gini- ane mau berbagi pengalaman lagi nih, dari pada lupa mending dibagi bagiin ke orang lain, sambil latihan nulis dan siapa tau juga bisa nular-pilek kali ya? :D-."Bukankah sebaik baiknya guru adalah pengalaman ya?" ngutip dari salah satu brand buku ternama-ada dibagian bawahnya :)-.

       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Belajar (Bel-a-jar) berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Trus apa hubungannya dengan judul tulisan ini? ya begitulah, cekidot aja nanti ya mangkanya :D.
Tak salah jika ada yang beranggapan kalau sebaik baiknya guru adalah pengalaman, kenapa coba? ngga usah dijawab sekarang ya-jawaban tersirat aja-. Percaya atau tidak diri kita sekarang ini (sikap,perilaku,kebiasaan) tergantung bagaimana orang orang disekitar kita (lingkungan)-terutama temen- Why ? let's cekidot. Pernah denger kan kisah tentang perumpamaan pertemanan antara tukang parfum dan pandai besi itu? ini bukan sekedar cerita ataupun mitos, dongeng dsb lho sob ! ini hadits Nabi Sallahu 'Alaihi Wasallam, catet ya ? :). Inti dari cerita (perumpamaan) itu jelas sejelas jelasnya menunjukkan bahwa kita itu bagaimana sohib (baca : temen deket) kita (walaupun kita ngga kebagian jatah parfum dari tukang parfum itu tetapi seenggaknya semerbak harum itu tercium ketika kita dekat dengannya, trus kalo yang pandai besi kenapa? ya gitu, kalau si A -orang yang temenan sama tukang parfum- kecipratan parfumnya -meskipun ngga dibagi, ataupun cuma kebagian baunya aja, tetapi apa yang terjadi dengan si B -orang yang temenan sama tukang pandai besinya- yaah meskipun ngga sampe kecipratan kilatan kilatan logam tempaannya tapi kita tetep aja kan nyium bau ngga enak besinya itu atau kena polusi asepnya :)(cek lagi ya kisahnya). well intinya itu ane bukan mau nyeramahin tapi cuma mau berbagi kisah ane dulu, titik segede kelapa -tarik kesimpulan sendiri ya? katanya udah gede :)-
      Sempet kerempongan kerepotan dulu waktu baru awal awal semester di IPB ini, bukan karena mata kuliahnya yang susah -itu faktor yang ke sekian hhe- tapi karena adaptasi ane ke dunia baru, dunia dewasa bro ! jauh dari orang tua -speak !! (Depok-Bogor cuma 2 jam-an oge)- yah intinya itu gue ngga biasa enak, enak bisa deket perempuan (sekelompok, atau duduk samping sampingan), enak kuliah ber AC, enaklah pokoknya bisa ke Bara kapanpun -baca cerita ane tentang perizinan keluar pondok-. Yaa, dengan segala ke enak-an itu ane suka linglung, cengo bahkan sampe salting kalo komunikasi dengan temen kampus, tapi itu dulu lho sob ! pertanyaan : "trus sekarang berani gitu begini begono?" eits, cicing dulu atuh cekidot dulu baru komen :).
       Sepakat kan kalau manusia ngga bisa hidup sendiri ? nah ane coba ceritain sedikit aja dari sekian buaanyak makna kalimat itu, tentunya dengan bahasa informal hhe. Nyambung dari cerita pertemanan si tukang parfum dan pandai besi tadi, ane punya cerita mengenai seseorang yang bisa dibilang sosok yang sangat penting buat ane, semoga dia ngga tau (kalau sosoknya sedang dipublikasikan) atau jika dia baca semoga dia bisa tambah istiqamah dan terus bisa memotivasi ane dan teman temannya disana, aamin. Karena kesamaan kami berteman, karena saling peduli kami berteman dan karena iman kami berteman, kalimat itu yang tepat buat nggambarin sosok teman yang satu ini. Tak banyak bicara, mungkin salah satu pembawaannya.
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata baik atau diam"
(HR Bukhori Muslim).
       Tulisan ini ane tulis bukan secara kebetulan sob, tapi karena kejadian kemarin malam itu yang mengingatkan ane ke sosok teman yang satu ini. Jadi  kemarin itu alhamdulillah kami mahasiswa Departemen Proteksi Tanaman IPB angkatan 48 dan 49 dapet undangan dari Departemen Kementrian Pertanian yang khusus menangani OPT gitu, nah singkat cerita beres tuh seminarnya dan kamipun pulang. Karena perjalanan Karawang-Bogor lumayan lama, jadilah kami sholat magribnya di jamak, nah dari sinilah ane mulai inget. Pas banget istirahat gitu -udah masuk waktu isya- ane keluar tuh buru buru nyari mushola -karena pas nanya kakak tingkat kami istirahat 20 menit- tapi sayang seribu sayang ternyata istirahatnya bentaran banget dan bis kami terpaksa berangkat terakhir karena nungguin ane dulu -jadilah pas sholat hape ngegeter mulu ditelponin-. Setelah salam ane diem dan keinget temen ane dulu, monggo di cekidot lagi !
        Dulu waktu ane masih mondok ada seorang anak -yang udah ngga unyu unyu lagi pastinya :)- yang karena keistiqamahannya itu sampai sampai ketinggalan rombongan kunjungan ke balai pertanian. Garis bahwahi ya sob, jalan jalan adalah salah satu hal yang paling menyenangkan di mata kami pada waktu itu. Waktu itu kami berangkat pas banget waktu dhuha -sekitar jam 8-9 gitu- dan itu adalah waktu anak itu untuk menjaga amalannya, ya dia sedang sholat dhuha di masjid -disaat kami sibuk mundar mandir ke kamar buat siap siap berangkat-. Subhanallah, tak ada yang sadar sampai angkot yang kami naiki cukup jauh meninggalkan pondok. Trus apa yang buat ane keingetan dia pas waktu kemarin malam? ya, umur itu ngga ada yang tau sob, bisa aja setelah istirahat itu dan ada kejadian macem macem -naudzubillah-, one question "siap mengahadap Allah dengan kewajiban yang kamu tinggalkan ketika kamu bisa melaksanakannya?" (Semoga Allah selalu menjaga kita ya). Sempet mikir apa yang dilakukan temen ane dulu beda dengan ane yang emang bener bener kelewatan sholat wajib, dia bahkan tetep melakukan kesehariaan nyunahnya (baca:dhuha) karena satu hal  "Ia jadikan shalatnya (Ibadah) sebagai kebutuhan, bukan sebagai penggugur kewajiban".
Ane dan banyak dari kita mungkin masih melakukan shalat dengan kriteria kedua ini sob, terpikir ironis sungguh sangat ironis.
         Kita lewati kisah itu menuju kisah berikutnya yang tadi singkatnya udah ane ceritain di atas. Kenapa ane sempet kikuk gaul dikampus dulu waktu awal awal disini? Dulu ketika papasan -radius 2 meter aja- kami itu udah nunduk nunduk gadhul bashar (baca:jaga pandangan), walaupun agak iseng kadang kadang :). Sadar atau ngga kalau temen temen mau tau pondok pesantren, pesen ane satu jangan bayangin suasana pesantren itu seperti sinetron sekaligus judul yang ada di TV itu. Wallahi, tak kan bisa masuk cahaya alquran bagi orang orang yang seperti itu. Jika igin adik ataupun saudara kita hafidz quran ngga akan mudah kalo ikhtilat terus dilakukan -ini pengalaman ane-. Dulu -kembali cerita- ane pasang target sebelum kelas tiga gue harus bisa hafal sekian juz, pokoknya dalam sehari harus nyetor sehalaman titik. terus apa konsekuensinya ? Hati sob, hati hati dengan hati, jangan sampai kau bermain hati.Ane coba jauhin itu -ngerti kan?-. Ibarat seekor ayam yang berada di kandang dan diurusi pemiliknya, tak mudah bahaya untuk masuk, enak pula kebutuhan makannya. Namun apabila ayam itu berada diluar rumah, siapa yang menjamin dia akan selamat tak dmakan ular? ataupun kelaparan karena tak ada makanan, maka begitulah kami dulu, terarah dalam satu tujuan, semangat !! Lalu apa yang terjadi sekarang? boro boro satu halaman sehari, satu ayatpun tak istiqamah. Nasalullahal afwa






      Sebenarnya banyak yang ingin ane ceritakan mengenai sosok sahabat yang satu ini, namun karena mulai ngga fokus dan takut pada boring bacanya, so ane cukupin kisah ini dengan kisah terakhir "bagaimana dia menjaga dan menambah hafalannya?". Disaat temen temen yang lain bangga akan progress mereka yang sukses melebihi target 6 Juz -syarat lulus pondok, setelah hafal maka wajib diulang dan ditest, baru bisa dapet ijazah (peraturan)- tapi anak ini tak pernah mau bercerita sampai sejauh mana dia menghafal. Setiap kali kami coba bertanya maka akan dijawabnya dengan senyum penuh arti, heran sungguh heran betul membayangkannya. Sampai pada saat kami kelulusan dan pemberian hadiah bagi siswa yang telah berhasil hafal sekian juz -ane lupa- dia tetep kekeuh tak mau cerita sejujur jujurnya. Ini yang buat ane salut dan ngucap saik ke dia, baru ketika kami sama sama mencari tempat kuliah -ane kuliah duluan ketimbang dia- ane paham sepaham pahamnya ternyata disetiap kali dia bangun malem disetiap harinya dan setiap kali dia tidur lebih awal, ia tak pernah lupa dengan mushaf kecilnya, mungkin -subyektifnya ane- waktu luangnya digunakan untuk mengulang lalu menghafal, Catet ! bukan menghafal lalu mengulang. -kalau paham pasti ngerti :)-
2/3 Al Quran telah ada di dadanya ketika itu, banggaku tak pernah ia sebutkan itu kepada kami semua, tak sedikitpun tergiur dengan hadiah atau pujian. Ternyata dalam diamnya tersimpan banyak rahasia, sebuah rahasia kehidupan, sebuah rahasia keni'matan dan sebuah kisah persahabatan kami.






Selasa, 27 Agustus 2013
Pukul 17:30
At Masjid Al Hurriyah, Institut Pertanian Bogor
Serpihan Mimpi
Follow  @andimnoor

Kamis, 15 Agustus 2013

Kuli Serabutan

      Alhamdulillah setelah  isya-an di mushola deket kostan dan sempet pula dibanjur ujan gede sepuluh detik -walaupun ngga pas 10 detik sih- nyampelah ane ke masjid tercinta Masjid Al Hurriyah. Cielah masjid tercinta "gaya deuh sia" kasarnya sunda pasarannya mah gitu hehe. Sepi memang, tak seperti hari hari biasa, yah maklumlah puncak arus balik mahasiswa IPB sepertinya baru mulai ramai besok hari -sotoy amat-. Trus, apa hubungannya dengan "Kuli Serabutan" ? Sabar boi ini permulaan, awal dari sebuah cerita klasik tak ada unsur sarkasik hanya sebuah cerita... ya hanya sepotong cerita saja.

     Kuli Serabutan, begitulah kusebut diriku dulu -sambil bercanda- ke ikhwan  (baca:cowok ) lain santri "Mahad Al Quran Wal Hadits" ketika melakukan proyek proyek besar amanah dari Asatidz (baca : Ustadz). Sungguh, tak ada unsur lain yang ingin kusampaikan dari kisahku nanti, melainkan sebuah hal kecil mungkin jika selewat dilihat tapi akan berdampak besar nanti -setidaknya kurasakan itu sekarang-. Lanjut boi.. oke, kenapa kusebut proyek besar kawan ? karena proyek -agar kelihatan keren- hasil kerja kami nanti kamilah yang akan merasakan dan kamilah yang semestinya harus melestarikannya.
     Tebang bambu, Ngecor, Ngangkatin batu, Babat rumput, Ngedalemin kolam, Nganyam bambu sampai panen ikan adalah salah satu proyek kami dulu, pokoknya ngga ada macam BRT Asrama TPB hehe, sekecil mungkin kami coba meminimalisir pemanfaatan tenaga kerja pihak lain. Toh kami pun sadar diri berapasih gue bayaran disini, mungkin sama sekolah SMA "X" yang paling deket sama MA kami -yang berada ditengah tengah kampus itu lho, eh maaf :D- sekolah kami jauh lebih terjangkau dengan segala ilmu yang mungkin -subyektifnya ane nih ya- lebih bermanfaat di dunia terutama di akhirat kelak, aamin.
     Kembali ke lap..top !! Untuk proyek tebang bambu misalnya, kalo cuma nebang sih ngga berat berat amat, tapi yang jadi masalahnya itu tempat yang kami tuju itu lho yang jauhnya bukan kepalang, "lebay kali kau pak cik" sahut diriku yang lain, tanda tidak setuju :). well..well..well jelas saja tak seperti astra-red corner atau astri-CCR jarak yang kami tempuh, ah sepuluh..tidak tidak lebih sepertinya. Pun kalau hanya jalan saja betis kami  tak akan kompromi, tapi bambu yang sebesar paha manusia dewasa dan panjang dua kali tiang listrik depan pondok itulah yang membuat kami ketar ketir, tak khayal tak sedikit ikhwan -yang katanya kuat itu- menyerah, bahkan sebelum perahu layar dikembangkan. Yah beginilah manusia, kadang mereka punya alasan sendiri kenapa hanya ikut berangkat dan menghilang dipertigaan dekat tukang es kelapa itu. Akhirnya dengan sisa sisa pejuang yang ada, kamipun berangat dan berharap ada mobil bak kosong yang dengan berbaik hati memberi tumpangan sampai depan pondok. "Nyeri awak euy abdi peutingna ce..." celetuk salah satu kawanku sebut saja abay, ah tidak tidak sepertinya bukan hanya dia tapi kami semua pun seperti itu. Satu hal yang kami pelajari waktu itu "Kerja kelaslah lalu bumbui dengan satu kata pelengkap Ikhlas boi.. Ikhlas kuulangi sekali lagi lalu titik"
    Jelas saja badan kami pegal linu semua setelah itu, bukannya berbaring istirahat di pulau kapuk nun empuk disana, tapi yang ada kami berhamburan keluar -tanda bebas- pensiun dini dari tugas lalu menyelinap disetiap warnet di kampus -dulu kami tak tau apa itu bara, balio, bateng, balebak dll.- disitulah kurasa kenapa badan terasa remuk dan hancur semua hanya ingin baca serial komik online naruto terbaru atau memantau profil kawan semasa SMP yang dulu ditaksir. -duuh labil sekali -
Tapi inilah hidup, kurasa setiap santri punya hujjah (baca : alasan) masing masing melakukan hal bodoh seperti itu. Oke.. karena baru satu kisah yang kusampaikan kenapa bisa kutulis "Kuli Serabutan" ini dan seisi alhur pun sudah banyak terdengar nyanyian jangkrik ketimbang orang yang sekedar lalu lalang atau pun hadir untuk mentoring, jadi kupersingkat saja tak semua -mungkin menyusul- kisah kuceritakan, tapi yang penting -menurutku semuanya penting- aih tidak tidak maksudku yang lebih penting dan tersimpan banyak makna kehidupan disana -amboi..betapa sok heroiknya aden ini :D-.
     Kisah kedua ini adalah kisah utama yang membuat hati ini tersbesit kenapa malam ini ingin nulis tentang kisah "Si Kuli Serabutan ini". Lets cekidot sob..
Kuawali kisah pemanggilanku ke kantor secara tiba tiba ketika jam pelajaran berlangsung. entah dosa apa yang kuperbuat sehingga bisa bisanya dipanggil ke kantor , perasaan belum lama ini aksi bergerilya bermain PS ku dengan kolega seperjuangan, sebut saja Kamal namanya tak tercium orang banyak, pun meski ada yang tau paling hanya rekan rekan sejawat, yah sebagian dari 17 remaja yang selalu berharap dapat istri shalihah, teduh pula ketika mamandang parasnya -lewati saja tak penting-. Buncah lah isi hatiku, jikalau sampai sampai ketahuan habislah aku tak dapat rekomendasi kuliah ketempat yang kuinginkan nanti. "Berani berbuat berani juga kita mengelak bertanggung jawab mestinya". Mujur pun tak dapat di cegah, dan alhamduliillah ia menghampiriku disaat yang tepat, disaat hampir suul khatimah :D.
    Rupanya maksud hati dipanggil bukan karena kasus bergerilya dengan Kamal tempo hari, tak lain hanya karena rumahku dekat dengan Cibubur dan masa Mts ku kuhabiskan di perbatasan Jakarta Timur itu. Gubraklah..intinya itu kami dapat bantuan dana untuk membangun ruang kelas baru dan salah satu donatur itu bertempat tinggal di perumahan elit di kawasan Cibubur itu. Tugas baru pun kuemban sebagai penunjuk jalan dan kurir lepas pengantar surat surat -tak paham-. Sampailah pada inti maksud ceritaku ini -setelah semua proses berhasil dan pembangunan pun berjalan- gelar "Kuli Serabutan" kembali ke belakang nama kami -bukan S.Ag ataupun Sp :D-. Di malam sebelum hari H, kami (para senior) tepat disaat muhaadoroh -merupakan acara rutin setiap malam minggu, agendanya semacam ceramah bahasa arab dan inggris setiap angkatan mengirim satu delegasi- diumumkan bahwa besok kita akan bersenang senang dengan skop, ember dan mesin molen yang kami tak tau apakah masih gagah atau tidak. Of course we'll ngecor ngecor ria full time besok dan tak ada yang menyeleweng ke kampus -karena besok adalah waktu akhwat untuk membombardir bara dan sekitarnya- atau hukuman berat siap membayanginya.
       Selepas sholat shubuh berhamburlah kami di halaman, bersiap menerima perintah mandor tertinggi Sang ketua pondok sebut saja Rudi dan perwakilan ustadz di pos manakah kita ditempatkan nanti, Di bagian sekop kerikil kah, bagian meramu semen dan pasir, kurir ember kosong, finishing ataupun sebagai barisan estafet para Kuli Serabutan. Satu pelajaran penting disini "Teamwork" yes it's also important when we work together boi -ucap diriku yang lain-. Karena badanku yang tinggi besar inilah akhirnya kuisi pos yang paling prospektif dan menjanjikan kelak, Sekop kerikil dan meramu semen tugas utamaku waktu itu -walaupun pada akhirnya digilir lagi karena cukup berat dan menguras tenaga-. Diiringi jeda sholat, makan siang serta ketawa ketawa kecil para ikhwan -yang katanya gagah itu- mewarnai proyek besar kami, Walaupun tak sempat atau sedikit menikmati apa yang kami kerjakan ini, masih terbayang jelas kejadian itu percis masih terbayang dan tak ada wajah kekecewaan ataupun rasa tak ikhlas hati yang tergambar di wajah  mereka. nikmat boi.. nikmat sekali walaupun tak dibayar satu sen pun.


 Special gift to my brothers Muhamad Yamin Syaifullah, Bobby Hartawan, Tri Wibowo Adipo, Arman Ansori, Nurul Haq, Mukhlis Handoko, Kamal Mahdi, Rudi Irawan, Akbar Maulana, Nikmatul Akbar, Taufik Rahmansyah, Saepulloh, Badru Illahi, Rijal Ahmad Utama, Adhan Jumadi, and Suparman Supriadi

Last Moment together with you all (metis)




Tiga Serangkai :D

Dibalik sebuah kesederhanaan boi
Serta para akhwat "Semoga Allah selalu menjaga kalian dimanapun kalian berada"
Rifa Nur Azizah, Anna Hanifah, Nur Fauzatul Hidayati, Zahwatul Fiqri, dan Enung Nuraeni

Kamis, 15 Agustus 2013
Pukul 23:00
At Masjid Al Hurriyah, Institut Pertanian Bogor
Serpihan Mimpi
Follow ya @andimnoor

NB : Gaya tulisan agak aneh karena baru khatam dua novel yang modelnya mirip mirip gitu -terawang aja ndiri ya- :D

Minggu, 28 Juli 2013

Ramadhan Yang Lalu

Bismillah, setelah semangat semangatnya di awal nulis sekarang mau coba semangat lagi deh buat nulis sedikit mumpung koneksi internet melimpah ruah nih di Alhur, hehe.

     
    Nggak kerasa memang, bulan Ramadhan tahun ini sudah memasuki 10 malam terakhir aja ( gawaaat...sampai sekarang juga belom khatam khatam pula:( ). Well, pada kesempatan kali ini ane bercerita sedkit deh yak itung itung sambil belajar nulis dan menuangkan pengalaman lalu.
Dua tahun lalu, ya diwaktu yang sama pula tepatnya di sepuluh malam terakhir Ramadhan tak akan pernah lupa, sungguh tak kan kulupakan pengalaman yang BELUM pernah kujumpai lagi di ramadhan ramadhan setelahnya. I'tikaf ?? taulah i'tikaf tuh apa, jadi ngga usah dijelasin detailnya tuh kaya apa, pokoknya intinya itu kita berdiam diri di masjid di sepuluh malam terakhir untuk fokus beribadah kepada Allah Subhanahu Wata'al.
    Wajib bagi kelas tiga, Sunnah bagi kelas dua dan Mubah bagi kelas satu, itulah kebijakan pihak pondok terkait I'tikaf ini. Kontan saja, ketika kebijakan ini dikeluarkan munculah pro-kontra dikalangan santri Ma'had Al Quran wal Hadits, dan ane salahsatu yang agak kontra dengan kebijakan itu (maklum waktu itu masih kelas satu dan pikirannya pulang terus ditambah ilmu belom ada secuil cuil acan :D). Di satu sisi memang adanya kebijakan ini adalah suatu hal yang SUAANGAAT BUAIK bagi santri/wati terutama kelas 3 (masa tiga taun mondok ngga pernah i'tikaf sama sekali di pondoknya sendiri sih, hehe)
     Meskipun begitu juga disisi yang lain ada pula yang berpendapat kalau liburan pada waktu itu adalah momen momen kita bersama keluarga (mudik,tamasya dsb.) apalagi dihari pertama puasa ndak ada libur pulang sama sekali, jadi sempitnya itu gini lho mindsetnya "Masa udah mah gue pulang sebulan sekali doang kerumah ditambah keluar pondok seminggu sekali (waktu itu tapi sekarang dua minggu sekali) trus ada liburan gini masih ditahan tahan juga," yaaa...giitulah pendeknya namanya orang kan beda beda. Tul ga ??? hehe. Karena waktu itu masih kelas satu, yaudah mubah ini kan? jadi kite pulang aje ya ke Purwodadi bertemu si Mbah dan keluarga besar :D.
    Hingga sampailah masanya ane duduk dikelas tiga (nah lo kena kan, ckckck). Tapi waktu itu berbeda dong pemikirannya dgn Andi yang kelas satu :), Insya Allah ikhas dan semangat. Bukankah Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

"Dan bahwasannya manusia akan memperoleh apa yang telah diusahakannya (39) dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya) (40) kemudian akan dibei balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna (41)" (Q.S An najm (53) : 39-41

      Ngga mau dong pengorbanan kita misalkan yang ngga bisa mudik bareng keluarganya jadi sia sia atau yang ada malah ketidak ikhlasan maka waktu itu kami semua (kelas 3 angkatan 12) mencoba meluruskan niat dan menguatkan tekat berburu malam kemuliaan "lailatul Qadr" Insya Allah. Agendanya pun ngga tanggung tanggung deh ini mah, sumpeh deh hehe. Inget inget dulu deh ya ,kalo ngga salah dipagi hari setelah subuh itu kajiannya ustadz Ruyanto bahas Umdatul Ahkam dan setelah itu Tafsir jalalain. Agak lupa sih tapi yang pasti lumayan ngantuk deh kalo diinget inget mah, pokoknya kalo udah ngantuk berat tinggal cunghand ke tempat wudhu ngebanjur kepala sampe beberapa menit, taraaam lumayan efektif menunda sampe beberapa menit kemudian hehe (yang penting usaha). itu kegiatan dipagi hari sob, di sore juga belum (Utsulus tsalasah) ba'da magrib dan sepertiga malam. Tapi yang paling ngelotok itu yang sepertiga malam ini, kenapa coba??? 1 juz mas bro sholat malemnya heehe agak berat memang tapi yang paling berat itu waktu sholat gerhana (bukan di Ramadhan) subhanallah banget itu jam dua pagi, dua rakaat aja tapi sampai gerhananya beres  :D. Tapi hal itulah yang membuat ane bilang Belum Menemukan lagi di ramadhan ramadhan setelahnya.

Ada satu hal yang belum pernah ane rasakan/liat waktu itu, berbeda dengan hari hari biasa diluar ramadhan pokoknya


Allahumma afuwwun tuhibbul afwa fa'fuanni

Allahumma balligli fi romadoona ya rabb

Senin, 10 Juni 2013

Kenapa Aku Harus Cinta "Proteksi tanaman"

            Pada kesempatan kali ini ane akan berbagi kisah "Kenapa aku harus cinta Proteksi Tanaman". well, Proteksi Tanaman itu adalah salahsatu jurusan di Fakultas Pertaniannya IPB dan baru baru ini dapet akreditasi Internasional dari Asean University Network kalo ngga salah :). Jadi deh kudu siap siap tuh taun depan kuliah pengantarnya pake bahasa Arab, Eh salah bahasa Inggris maksudnya ^.^ Sempet mikir tuh orang Kuliah Entomologi Umum  yang gara gara ada orang Thailandnya aja udah ngangguk ngangguk terus, ngantuk maksudnya hehe.
            Emang sob jujur aja ane ngga terlalu expert khususnya pelajaran pelajaran eksak, soalnya dasar ane ngga terlalu kuat disana, maklum cita cita ane masuk Mts sampe Mondok Pesantren itu pengen banget belajar Agama di Timur Tengah, makanya pas pengumuman SNMPTN undangan itu hati ane berasa nano nano, seneng banget tapi juga agak ngenes dikit, soalnya pas banget seminggu setelah itu tes ke Univ. Al Ahzar, Kairo. Galau kan tuh ane hampir dua semester disini haha. Udah aja tuh dua bulan sebelum UAS (sampe sekarang nih) ane putusin tinggal di alhur dulu buat belajar sambil murojaah dikit dikit. Tapi jangan salah sob ane bukan JAMESBOND lho (Penjaga Masjid dan Kebond) :). ya setiap harinya ane ke alhur sekitar menjelang magrib atau setelah beres kuliah langsung wacau kesana.
            Nah, kembali ke topik awal "kenapa aku harus Cinta Proteksi Tanaman" ini ceritanya ane lagi iseng iseng nih searching tentang pesanten ane dulu, eh ketemu tuh blog salah seorang mantan guru al haitsan yang lagi study ke Jepang, yaudah ane kepoin mau ngga mau haha. Ane sempet inget dulu waktu ane masih nyantri beliau pernah dateng ke ma'had bawa segudang cerita all about japan. Pas sesi tanya jawab ane nanya tuh "bla...bla..bla ?". Setelah selesai beliau ngisi pengen banget tuh ane ngobrol ngobrol tapi sayang berhubung belau seorang akhwat jadi keburu akhwat akhwat duluan yang nyerbu, ngenes sumpah ane dulu :(. Akhirnya setelah ngepoin blognya ane dapet tuh alamat emailnya, yes kali ini Gue menang haha.

             Ane cerita abis abisan akhirnya ke beliau lewat email dan akhirnya minta nasehat, judulnya enak deh di dengernya "Belajar Menjadi Seorang Yang Berguna". Sambil harap harap cemas nunggu balesan dari beliau, maklum bro terakhir ane denger beliau jadi dosen disalahsatu PT di jawa. Alhamdulillah setelah tiga hari dateng balesan beliau, yuk kita baca dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya ^.^
Waalaikumsalam Warahmatullah Wabarakatuh,
             Pertama, saya ucapkan selamat atas diterimanya ananda sebagai mahasiswa di IPB. IPB adalah pusatnya ilmu-ilmu sains teutama pertanian, maka sangat beruntung jika bisa belajar disana. Selama menjadi mahasiswa tempatan diri menjadi pribadi yang bayak berteman dan mudah menolong siapa saja, karena bukan kepandaian dan kejeniusan yang akan membawa kita kepada keberhasilan, tetapi kepandaian kta berkomunikasi dan membawa diri.
          Oleh karena itu, Ilmu Proteksi Tanaman wajib dikuasai karena itulah major yang dipilih. Banyak orang yang belajar bersama ilmu yang sama, tetapi banyak yang sekedar belajar untuk mencapai gelar. Kalau bisa jangan sepert itu, sejak awal sudah harus ada kecintaan pada ilmu yang akan kita pelajari. Karenanya rajin rajinlah bertemu petani, pekebun yang pasti lebih tau HPT daripada kita yang bbaru belajar. Ilmu yang singkron dg apa yang terjadi disekeliling kita akan lebih bermanfaat.

            Yang kedua, ilmu bregaul patutlah dipelajari. keberadaan Ananda di Pesantren pastilah sudah cukup memadai ilmu bergaul itu dipelajari melalui pengkajian Al Quran dan Hadits. Penerapannya dg mengaktifkan diri di organisasi. Tidak perlu banyak banyak, tetapi carilah yang bisa diwarnai dg kebaikan yg kita bawa, atau mewarnai kita dg kebaikan yg lebih mulia. Untuk bisa berkembang jangan bercita cita sebatas menjadi muslim yang baik, tetapi harus menjadi muslim yang lebih baik. Karena ananda adalah laki laki, maka sebagaimana anjuran Nabi SAW, pergunakan waktu luang untuk berkelana,dalam pengertian yang baik. Yaitu, bepergian untuk mempelajari ilmu baru, yang akan lebih mendekatkan kita pada derajat orang orang yang berilmu. Semakin tinggi ilmu, maka semakin merunduklah kita kepaNya.Kuasai  aneka bahasa karena itu menjadi pembuka kitamengenali kehidupan bangsa bangsa.
Gunakanlah waktu luang untuk membaca aneka ilmu, karena akan menjadikan kita bijaksana.Semoga Bermanfaat nasehat ini, dan lancar kuliahnya di IPB, serta tercapai cita citanya.Amin.
jika masih bisa, saya sarankan terus tinggal di pesantren, supaya bisa berbagi ilmu dengan adik adik santri,dan membantu asatidz disana
Selamat berjuang
Wassalammualaikum wrwb


Murni Ramli
Biology Education Program
Department of Mathematics and Science Education
Faculty of Teacher Training and Education
Sebelas Maret University 

Itulah alasan mengapa Aku Harus Cinta Proteksi Tanaman
Nasalullaha al afwa, wallahu a'lam

Rabu 13 Juni 2013
Pukul 07:44
At Masjid Al Hurriyah, Institut Pertanian Bogor

Serpihan Mimpi
follow @andimnoor

Hidup Itu Pilihan

"Hidup Adalah Pilihan" HAP HAP HAP :D
    Sebenernya istilah HAP ini udah ngga asing lagii buat kita semua, tapi sadar apa ngga ternyata banyak dari kita yang seolah olah ngga peduli dalam menjalani hidup ini "Bodo, gue mau gini ke' gitu ke' ya suka suka gue lah gue mau kuliah apa ngga" masalah buat lho. nah lho kena damprat deh ane jadinya :)



    Memang kadangkala kita sering dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Contohnya itu kalo inget inget masa SMA/MA dulu pas  nentuuin masuk IPA atau IPS, suwer deh dilema banget itu waktu nentuinnya. Di satu
sisi pengen banget masuk IPA, maklumlah program baru di Pondok jadi agak giimana gitu jadinya walaupun eksak ane aga dombret atau jauh dari kata expert :). Pengalaman juga waktu nentuin mau lanjut kemana setelah beres dari ma'had.
LIPIA, Ar Raayah, Al Ahzar, STEI SEBI sampai IPB dan UNNES jadi target ane
Gue tulis tuh gede gede di tembok sama di langit langit kasur "POKOKnya Kuliah kudu BEASISWA titik segede kelapa". :)
    Alhamdulillah jadi semangat belajar apapun, eksak agama libaass asal jangan labaas prinsip ane.
Udah tuh semangat kan ceritanya ane nih belajar, kalo ngga ngerti matematika sama fisika buru buru deh ngedeketin si Adhan minta ajarin, kalo ngga tau ni maksud tafsir jalalain yang ayat ini langsung ngacir ke Rudi atau ke Koko, Syukur alhamdulillah ngga ada halangan yang berarti.
    Ane inget banget dulu pertama (semoga aja ngga jadi yang terakhir) ngisi kultum ba'da zhuhur di depan ade ade kelas. Sumpeh kaga ada persiapan pisan itu, orang setelah ngimamin si Rudi langsung wacau buat les UN, walhasil majulah ane setengah terpaksa karena ngga ada yang mau maju kakak kelas Tiga nya.
Mikir cepet deh ane "afwan Al Quran dong" nyuruh ade kelas ngambilin.Pas megang al quran itu ane inget setaun yang lalu percis kakak kelas ane ngisi juga n' kata katanya dia itu ngena banget di hati, dia bilang "Seorang nahkoda kapal yang hebat itu ngga lahir dari genangan air yang tenang, tapi seorang nahkoda yang hebat itu lahir dari gelompang pasang yang kuat". Spontan bukalah ane surah At Talaq ayat 2,4 sampai ayat 5

"....Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya"
"...Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya."
"...Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya"

Coba aja dulu udah nonton 3 Idiots ane masukin tuh kata kata aal iz well nya Ranchodas supaya anak anak nambah semangat. Akhirnya setelah teles kebess kata orang jawa mah, beres tuh ane kultum. Yes semoga ngga Gatot.
    Cerita dikit lagi deh waktu kelas sebelas dulu sempet kita kita nerbitin Buletin Sekolah gitu. Nah, disesi tokoh  kami ngambil salah seorang Ustadz buat jadi bintangnya, jiaahh ngga apa apadah buat seminggu jadi top speakingnya anak anak Pondok, apalagi Akhwatnya #eh
Nih sob satu pelajaran penting lagi yang masih ngelotok di Otak ane, ustadz W (sebut saja) bilang "Tunjukin diluar sana nanti kalo santri itu ngga cuma bisa ngaji sama sholat aja".Jebreett..udah kaya kegeleng bajaj ane kalo inget kata kata ini, simpel tapi dalem sampe ke ubun ubun. Kalo mikir sampe sekarang ini ane suka bertanya tanya "apasih sesuatu yang udah gue lakuin buat kampus gue ?"
    Bicara kampus nih sob ane punya banyak banget NANO NANONYA. Mulai dari mutusin buat masuk IPB sampai keinginan buat berkelana di luar sana, kalo di buat Novel bakalan seru kayanya #pede mode on :). Tapi seriusan kalo ade ade sekarang yang lagi pada GALAU mau lanjut kulah dimana setelah kuliah dan merasakan atmosfer dunia kampus tuh kaya apa pasti deh hayang balik dei kos kamari balajar ti maqdis,  entah kata alumni yang lain mah tapi kalo ane sih gitu. Susah sob mau nyari waktu buat hafalan lagi, boro boro nghafal, murajaah aja hese kacida. Kalo mau ini itu pasti keingetan "wah laporan fisika gue belom beres, makalah belom jadi, besok kuis entum, Analisis sosum ngga ngerti dsb. Walhasil satu lembar juga ngga dapet setiap minggunya, padahal cita cita ane ngga muluk muluk banget sob "cukuplah terus menghafal Quran ditemenin istri sholehah, tinggal dirumah sederhana di pinggiran desa" udah itu aja ngga usah yang aneh aneh kaya tinggal di rumah gedong pake mobil mobilan segala titik segede kelapa lagi hehe. Kembali ke laptop ya sob ! mau antum antum kuliah dimana aja saran ane satu aja yang paling mudah kayanya mengingat sikon didunia luar yang apa apa mudah didapet. Ngutip perkataan dosen "Ngga usah kalian berharap menjadikan Indonesia lebih baik dari sekarang, cukuplah kalian menjadikan Indonesia TIDAK LEBIH buruk dari SEKARANG". So..ibaratkan Indonesia itu adalah diri kalian sendiri dengan sifat dan perilaku serta kebiasaan kalian selama belajar di Ma'had Al Quran Wal Hadits. ya begiitulah ane harap kalian paham maksud ane, bukannya ane mencegah ini itu tapi menurut ane zona terbaik kalian adalah sekarang saat kalian tholabul i'lmi di Ma'had tercinta kita.
Wallahu A'lam

Selasa, 12 Juni 2013
Pukul 00:01
At Masjid Al Hurriyah, Institut Pertanian Bogor
Serpihan Mimpi
follow @andimnoor