Minggu, 28 Juli 2013

Ramadhan Yang Lalu

Bismillah, setelah semangat semangatnya di awal nulis sekarang mau coba semangat lagi deh buat nulis sedikit mumpung koneksi internet melimpah ruah nih di Alhur, hehe.

     
    Nggak kerasa memang, bulan Ramadhan tahun ini sudah memasuki 10 malam terakhir aja ( gawaaat...sampai sekarang juga belom khatam khatam pula:( ). Well, pada kesempatan kali ini ane bercerita sedkit deh yak itung itung sambil belajar nulis dan menuangkan pengalaman lalu.
Dua tahun lalu, ya diwaktu yang sama pula tepatnya di sepuluh malam terakhir Ramadhan tak akan pernah lupa, sungguh tak kan kulupakan pengalaman yang BELUM pernah kujumpai lagi di ramadhan ramadhan setelahnya. I'tikaf ?? taulah i'tikaf tuh apa, jadi ngga usah dijelasin detailnya tuh kaya apa, pokoknya intinya itu kita berdiam diri di masjid di sepuluh malam terakhir untuk fokus beribadah kepada Allah Subhanahu Wata'al.
    Wajib bagi kelas tiga, Sunnah bagi kelas dua dan Mubah bagi kelas satu, itulah kebijakan pihak pondok terkait I'tikaf ini. Kontan saja, ketika kebijakan ini dikeluarkan munculah pro-kontra dikalangan santri Ma'had Al Quran wal Hadits, dan ane salahsatu yang agak kontra dengan kebijakan itu (maklum waktu itu masih kelas satu dan pikirannya pulang terus ditambah ilmu belom ada secuil cuil acan :D). Di satu sisi memang adanya kebijakan ini adalah suatu hal yang SUAANGAAT BUAIK bagi santri/wati terutama kelas 3 (masa tiga taun mondok ngga pernah i'tikaf sama sekali di pondoknya sendiri sih, hehe)
     Meskipun begitu juga disisi yang lain ada pula yang berpendapat kalau liburan pada waktu itu adalah momen momen kita bersama keluarga (mudik,tamasya dsb.) apalagi dihari pertama puasa ndak ada libur pulang sama sekali, jadi sempitnya itu gini lho mindsetnya "Masa udah mah gue pulang sebulan sekali doang kerumah ditambah keluar pondok seminggu sekali (waktu itu tapi sekarang dua minggu sekali) trus ada liburan gini masih ditahan tahan juga," yaaa...giitulah pendeknya namanya orang kan beda beda. Tul ga ??? hehe. Karena waktu itu masih kelas satu, yaudah mubah ini kan? jadi kite pulang aje ya ke Purwodadi bertemu si Mbah dan keluarga besar :D.
    Hingga sampailah masanya ane duduk dikelas tiga (nah lo kena kan, ckckck). Tapi waktu itu berbeda dong pemikirannya dgn Andi yang kelas satu :), Insya Allah ikhas dan semangat. Bukankah Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

"Dan bahwasannya manusia akan memperoleh apa yang telah diusahakannya (39) dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya) (40) kemudian akan dibei balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna (41)" (Q.S An najm (53) : 39-41

      Ngga mau dong pengorbanan kita misalkan yang ngga bisa mudik bareng keluarganya jadi sia sia atau yang ada malah ketidak ikhlasan maka waktu itu kami semua (kelas 3 angkatan 12) mencoba meluruskan niat dan menguatkan tekat berburu malam kemuliaan "lailatul Qadr" Insya Allah. Agendanya pun ngga tanggung tanggung deh ini mah, sumpeh deh hehe. Inget inget dulu deh ya ,kalo ngga salah dipagi hari setelah subuh itu kajiannya ustadz Ruyanto bahas Umdatul Ahkam dan setelah itu Tafsir jalalain. Agak lupa sih tapi yang pasti lumayan ngantuk deh kalo diinget inget mah, pokoknya kalo udah ngantuk berat tinggal cunghand ke tempat wudhu ngebanjur kepala sampe beberapa menit, taraaam lumayan efektif menunda sampe beberapa menit kemudian hehe (yang penting usaha). itu kegiatan dipagi hari sob, di sore juga belum (Utsulus tsalasah) ba'da magrib dan sepertiga malam. Tapi yang paling ngelotok itu yang sepertiga malam ini, kenapa coba??? 1 juz mas bro sholat malemnya heehe agak berat memang tapi yang paling berat itu waktu sholat gerhana (bukan di Ramadhan) subhanallah banget itu jam dua pagi, dua rakaat aja tapi sampai gerhananya beres  :D. Tapi hal itulah yang membuat ane bilang Belum Menemukan lagi di ramadhan ramadhan setelahnya.

Ada satu hal yang belum pernah ane rasakan/liat waktu itu, berbeda dengan hari hari biasa diluar ramadhan pokoknya


Allahumma afuwwun tuhibbul afwa fa'fuanni

Allahumma balligli fi romadoona ya rabb